Bercermin Pada Mental Para Pahlawan

Sepertinya bulanbulan untuk membuat kita terhenyak dari tidur untuk bangun, berpikir dan berjuang cukup banyak mulai dari bulan Agustus (Hari Kemerdekaan), Oktober (HariSumpah Pemuda), November (Hari Pahlawan). Tidak berhenti-hentinya kita diingatkan setiap bulannya bahwa apa yang telah kita capai sampai pada saat ini bener-benar membutuhkan perjuangan yang panjang. Dan jalan yang di capai pun tidak pendek.
Bercermin terhadap perjuangan para pendahulu kita untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang merdeka. Perjuangan yang tidak sebentar selama lebih dari 3 1/2 abad pendahulu kita menjadikan mimpi itu menjadi kenyataan, dengan semua hal tersebut, seharusnya ini semua tidak membuat kita menjadi bangsa yang “gampangan” bangsa yang semua nya serba mudah. Memang untuk saat ini kehidupan menuntut agar kita semua melakukan segala sesuatu itu serba cepat demikian dengan dunia kerja saat ini kita di tuntut juga untuk dapat mengikuti apa yang sedang berjalan atau dapat dikatakan apa yang sedang trend saat ini.

So gimana cara nya kita bisa jadi orang yang nggak gampangan dan nggak ditelan jaman yang dah nggak kenal dengan seperti apa jiwa pahlawan itu, Untuk itu kita bisa belajar dari mental para pejuang bangsa dan pahlawan bangsa, yang dimiliki oleh beberapa pahlawan bangsa kita, seperti :

Pahlawan Proklamator - Soekarno Hatta
Tau Tujuan nya (Optimisme)
Soekarno hatta memiliki tujuan dalam hidupnya dia membawa bangsa ini untuk menyatukan mimpi yang selama ini telah indonesia mimpikanya itu kemerdekaan, Soekarno Hatta tau kemana arah mereka akan melangkah dan optimis bahwa apa yang mereka lakukan akan berhasil. Demikian juga dengan kita saat ini. Ketika kita tau tujuan apa yang akan kita capai (goal2s yang kita inginkan) kita tetap harus maju dan berkata pada diri sendiri “saya bisa”.
Optimisme ada ketika kita menciptakan aura semangat dan kepercayaan itu menjadi satu untuk mewujudkan Tujuan kita.

Pahlawan Pergerakan Kemerdekaan – Jenderal Soedirman
Berjiwa Sosial
Mungkin tidak banyak yang tau dibalik semua ketegasan , jenderal soedirman menjadi salah satu pahlawan yang disebut berjiwa sosial tinggi dengan mendirikan koperasi untuk menangani kelaparan yang terjadi. Lalu sekarang pertanyaanya sejiwa sosial apakah kita? Dalam kondisi dan keadaan seperti saat ini tentu saja jiwa sosial menjadi suatu tantangan bagi diri kita sendiri. Karena pasti semua sedang berpikir untuk tidak memberi banyak bagi lingkungannya. Namun justru dalam kondisi dan keadaan seperti inilah jiwa kepahlawanan yang bernama “Jiwa Sosial” seharusnya ada.

Pahlawan Pergerakan Nasional - Ki Hajar Dewantara
“Do Our Best “ Dimanapun Posisi Kita
Tut Wuri Handayani
Ing Madya Mangun Karsa
Ing Ngarsa Sungtulada

Kita pasti sering mendengar semboyan ini semenjak jaman kita sekolah tapi tahukah kita bahwa arti dari semua itu adalah semua orang mempunyai bagian nya masing-masing dan posisinya masing-masing ada yang di tengah, di belakang mau pun didepan. Dibagian manakah kita berada? mari ambil mental (red: teladan) yang di berikan oleh Ki Hajar Dewantara.

Initinya Judul diatas “Bercermin pada mental para pahlawan” tersebut hanya ingin menyadarkan kita, walaupun ada pepatah mengatakan “ Tidak semua masa lahir pahlawan” tapi kalimat tersebut dapat di lanjutkan dengan “Pahlawan adalah hasil dari evolusi “ oleh karena itu pahlawan pasti akan ada disetiap generasinya dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun jiwa itu pasti akan tetep tercermin”.
by: Rembet

0 comments:

Post a Comment