Pengaruh Kondisi Psikis Dalam Pengambilan Keputusan

Apa yang sebenarnya dihadapi manusia dalam kesehariannya sepanjang hidupnya? Jawabannya cuma satu, yaitu masalah. Kita tentu sependapat bahwa tidak ada hidup yang tanpa masalah. Bahkan ada pepatah yang mengatakan “Jika kamu tidak ingin bertemu dengan masalah, maka dikuburanlah tempatnya“

Bila kita kaji kembali memang benar bahwa bila seseorang sudah meninggal dunia maka selesailah sudah semua masalah yang ada pada dirinya. Kematian adalah sesuatu yang sudah selesai. Kehidupan adalah bagaimana kita menjawab berbagai masalah yang muncul.

Cara setiap orang menjawab maslah itupun pastilah berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, kenapa? Karena keputusan atau tindakan yang diambil tergantung pada kondisi manusia dalam memandang setiap masalah. Yang dimaksud dengan kondisi disini adalah kondisi psikis seseorang. Ada seseorang yang menjawab masalah dengan tergesa-gesa tanpa berpikir dahulu, sembrono karena emosi, tidak hati-hati dan kurang perhitungan. Ada juga seseorang yang setiap kali mengambil suatu keputusan selalu dengan mempertimbangkannya dulu secara matang, yaitu dengan mempelajari, menganalisa serta mengurai dulu masalah yang ada sebelum diselesaikannya (Problem Solving). Orang dalam golongan ini adalah arang yang waspada, hati-hati dan berpikir jernih sehingga keputusannyapun juga akan adil dan bijaksana.

Kenapa ada dua perbedaan golongan seperti diatas? Apa yang melatarbelakangi perbedaan itu?

Kita tahu bahwa setiap orang pasti akan mengalami masalah atau tekanan-tekanan dalam hidupnya, dengan berbagai skalanya, berat ringannya. Namun hal ini sifatnya sangatlah relatif. Tergantung pada tiap-tiap orang dalam mensikapinya. Karena boleh jadi tekanan yang dialami oleh seseorang dipandang ringan oleh orang lain, sementara yang mengalami masalah memandang berat sehingga merasa tidak mampu menemukan solusi atau jalan keluarnya.

Masalah atau tekanan-tekanan yang dialami oleh setiap orang sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan sebelum melakukan tindakan. Dan tindakan yang dilakukan ini adalah sebagai jawaban dari masalah atau tekanan tersebut. Karena kondisi psikis tiap orang berbeda, maka bisa saja masalah yang dialami sama, namun dalam hal pengambilan keputusan akan berbeda.

Jika seseorang memiliki kondisi psikis yang kuat, maka akan menghasilkan perilaku hidup yang positif. Perilaku hidup positif disini adalah sifat kehati-hatian, kewaspadaan, berpikir matang sebelum bertindak dan menjawab masalah dengan berdasarkan analisis dan strategi bukan emosi.

Sebaliknya bisa seseorang mempunya kondisi psikis yang lemah, maka akan menghasilkan konsep perilaku yang negatif yang akan membawa kepada perilaku yang negatif pula, seperti gegabah atau sembrono, asal-asalan, tidak hati-hati dan tidak waspada serta emosi masih mendasari dalam pengambilan keputusan. Suka mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain. Bahkan berburuk sangka kepada Tuhan bila keinginannya tidak tercapai.
Jika perilaku negatif ini semakin lama dipupuk dan dipelihara, maka tidak mustahil orang tersebut akan menjadi keras kepala dan keras hati. Semakin keras hatinya, semakin tidak peka dan tidak lembut. Sedangkan segala sesuatu yang baik itu berasal dari hati yang lembut dan peka. Dan kesuksesan sejati adalah kebaikan itu sendiri.

Marilah kita senantiasa memupuk kondisi psikis yang kuat dan positif.

by : Agung Suprayogo

0 comments:

Post a Comment